Minggu, 13 November 2016

Resensi Novel Hulubalang Raja

Resensi Novel
download (4).jpg
https://www.google.co.id/search?q=hulubalang+raja&biw=1242&bih=636&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwi0nMyCjI7QAhXHMo8KHR5xAywQ_AUICCgB#imgrc=0CNs0FTs8M8Z0M%3A
A.     Identitas
1.      Judul                      : HULUBALANG RAJA
2.      Pengarang              : N. St. Iskandar
3.      Penerbit                 : Balai Pustaka
4.      Tahun terbit           : 2007
B.     Kepengarangan
Nur Sutan Iskandar, dipanggil Muhammad Nur. Saat beliau menikah diberi gelar sebagai Sutan Iskandar, sesuai dengan tempat pengarang tersebut ialah Minangkabau. Ia lahir tahun 3 November 1893 dan wafat tanggal 28 November 1975 dengan usia 82 tahun. Saat ia taman sekolah Melayu, ia menjadi seorang guru. Dia sering membaca buku sendiri, yang paling sering ialah buku Bahasa Melayu dan Belanda. Dulu ia sering menulis untuk surat kabar setelah itu dia pindah ke Balai Pustaka dan menjadi korektor dan diangkat lagi menjadi seorang kepala redaktur. Nur Sutan Iskandar terlah menciptakan 82 buku yang terbit atas namanya. Karya pertamanya berjudul Apa Dayaku Karena Aku Perempuan(1922). Lalu berlanjut dengan terbit-terbitnya lagi novel-novel yang lain yang berjudul Cinta Yang Membawa Maut(BP1926), Salah Pilih(BP1928), Imam dan Pengasihan, sampai pada karya terakhirnya Cinta dan Mata, yang terbit tahun 1977
C.     Sinopsis
Gelanggang tempat ayam-ayam jantan berlaga masih tampak ramai. Bunyi ayam berlaga ditingkahi sorak-sorai penonton. Pekik kemenangan dari pemilik ayam laga yang hampir selalu diikuti oleh desah dan seru kecewa dari pihak lawannya. Para pendatang, yang terdiri dari raja, anak Raja, dan pemuda-pemuda kaya siap tampil menggantikan mereka yang selesai bertanding. Tidak terbilang jumlah ayam laga yang mati dan tidak terhitung pula harta taruhan yang berpindah tangan.
Berlawanan dengan suasana meriah dan hiruk-pikuk di halaman, dari atas rumah panggungnya, Raja  di Hulu tampak duduk dengan wajah muram. Di sebelah kanannya duduk Putri Reno Gading, istrinya, dan di sebelah kanannya duduk Sutan Ali Akbar, putra sulungnya. Betapa tidak sudah tak terhitung berapa banyak pria tampan yang datang untuk mengadu ayam mereka. Tetapi tak seorang pun dapat meluluhkan hati Putri Ambun Suri. Tiba-tiba waktu matahari sampai ke atas kepala mereka terdengar suara teriakan yang membuat ke gaduhan di gelanggang pecah. Teriakan tersebut saling bersautan dan ternyata seorang masyarakat memberitahukan kepada raja bahwa “Sultan Muhammad Syah datang!”. Semua orang berdiri memandang rombongan yang baru sampai tersebut. Pemuda berkumis melintang dan berwajah tampan segera molompat turun.
Semua orang memandangnya dengan wajah mencemooh. Seorang berkata “uh , celaka , sungguh malang nasip tuan putrid Ambun. Kesedihan semakin menjadi-jadi keluarga Raja Hulu mengadakan rapat keluarga. Sultan Muhammad yang terkenal congak dan semena-mena terhadap rakyat tambah lagi dia putar dari raja Sultan Malafar Syah yang terkenal haus dengan kekuasaan. Raja dan Ratu menuju kamar putri hendak menanyakkan tanggapan Putri prihal pinangan Sultan Muhammad Syah. Putri memberikan alasannya kenapa dia mau menerima pinangan Sultan Muhammad Syah. Putri berkata “ saya tidak mau keluarga kita menjadi berantakan apabila saya menolak pinangan ini. Saya tidak mau kedudukan Ayah hilang dan harta keluarga kita musnah”.  Jelas kita tak akan mampu melawan kehendak Sultan Muhammad Syah.
Mendengar kata-kata tersebut Raja dan Ratu langsung memeluk putrid Ambun Suri dan menangis. Keputusan Ambun Suri langsung di sampaikan kepada Sultan Muhammad Syah  yang sudah menunggu dengan hati yang sangat yakin. Ia tersenyum lebar ketika mendengar pinangannya diterima.
Berita tersebut langsung tersebar keseluruh kerajaan. Meski pun keduanya berasal dari kampung yang sama Kemala Sari berniat menyelakai Ambun Suri. Mereka berdua dulu merupakan teman sepermainan, Kemala Sari tidak mau dimadu. Karena dia takut kalo suaminya memiliki suami baru makan dia pasti akan dicampakkan. Kemala sari sudah cukup lama mencari akal supanya mencelakai Ambun Sari. Akhirnya, ia menemukan sebuah cara yang sangat baik dan mudah. Tutur kata yang sangat manis dan di hadapan Ambun Suri ia manyatakan rela dan iklas dimadu. Bahkan, untuk membuktikan kerelaannya itu ia mengajak Ambun Suri untuk mandi di Sungai Damar. Kemala Sari pun berhasil menyingkirkan Ambun Suri. Saat mengetahui bahwa Ambun Suri hilang Sultan Ali Akbar terus menyisiri sungat dan menyelam kedalam sungai tetapi alhasil semuanya sia-sia.
Sutan Ali Akbar pergi ke rumah Sultan Muhammad Syah untuk menceritakan semua yang terjadi tetapi Sultan Muhammad Syah malah tidak perduli bahkan mengusir Sutan Ali Akbar. Pada saat tersebut Sutan Ali Akbar pun marah dan berencana untuk balas dendam. Dia meminta bantuan kepada kerajaan yang tidak suka dengan Sultan Muhammad Syah. Sutan Ali Akbar mendatangi setiap rumah untuk menyusun rencana peperangannya. Ternyata semua rencana Sutan Ali Akbar gagal karena ada pasukan kompeni yang membantu Sultan Muhammad Syah. Seluruh keluarga Sutan Ali Akbar meninggal tinggal Sutan Ali Akbar dan pasukan yang tersisa. Pada saat di Manjuto Sutan Ali Akbar diangkat menjadi Raja Adil. Sutan Malekewi adalah laki-laki yang sangat doyan mengadu ayam pada suatu saat dia kalah dan dia meminta uang teteapi dia tidak diberikan lagi. Merasa tidak diperdulikan lagi Sutan Malekewi pun pergi. Dia bertemu dengan Raja Bungsu.
Sikap Sutan yang baik dapat menarik perhatian Raja Bungsu. Akan tetapi mereka dirampok saat menginap disuatu tempat. Sutan Malakewi berhasil lolos saat dia sedang beristirahat hidupnya diselamatkan oleh anak dari orang kaya kecil. Sutan Malekewi menjadi penasihat yang sangat luar biasa. Orang Kaya Kecil adalah sahabat dari orang Kompeni dan Kompeni sering berperang dengan orang aceh. Karna kepiawaian Sutan Melekewi menyusun rencana perang Sutan Malekewi diberi julukan sebagai Hulubalang. Saat masa kejayaan Hulubalang Raja terdengar kabar bahwa Pauh menyerang saudagar kaya dan menculik seorang gadis, mendengar hal itu Hulubalang Raja termenung dan mengingat adik nya yang mungkin mencari dia.
Peperangan semakin banyak terjadi dan sewaktu berperang dan juga sambil mencari informasi. Hulubalang Raja berhasil menghancurkan Puauh dengan dibantu pasukan Kompeni. Tetapi Hulubalang mendapat luka yang sangat serius dan harus dirawat dengan serius. Setelah Hulubalang Raja sembuh dia berniat untuk mencari adiknya dan pergi. Hulubalang Raja mendengar kalo adeknya sudah menikah dengan Raja Adil dan Hulubalang berniat untuk pergi kesana. Sampai disana dia ditangkap karna dipikir seorang penyusup. Raja Adil menanyak kamu orang mana Hulubalang menceritakan semua dan apa yang dia inginkan. Setelah mengetahui bahwa Hulubalang Raja adalah kakak dari istrinya dia jadi mengerti semuanya.
Rencana Kompeni untuk berdamai dengan Raja Adil jadi berhasil karena bantuan dari Hulubalang Raja tapi dengan menentukan syarat tertentu ialah bahwa Sultan Muhammad Syah gak boleh keluar dari pulau tersebut. Hulubalang berencana mengajak Raja Adil dan istrinya untuk menengok ayah dan ibu tersebut. Sewaktu sampai ditempat tersebut mereka langsung disambut sangat meriah. Hulubalang menikah dengan anak dari orang kaya kecil dan pestanya dilakukan empat puluh hari empat puluh malam. Semua penjuruh sekarang menjadi damai.
           
D.     Unsur Intrinsik
1.      Tema
Dua orang pria yang berani untuk mengapai impian dengan menghalalkan segala cara.
2.      Tokoh
A.     Sultan Malekewi
B.     Ambun Suri
C.     Sutan Ali Akbar
D.     Orang Kaya Kecil
E.      Kemala Sari
3.      Penokohan
A.       Sultan Malekewi adalah seorang yang pandai membuat siasat dalam berperang, baik dan sopan
“Raja Adil lengah karena melaksanakan pernikahannya. ha, sunggu kasihan nasipnya karna menderita dihutan diwaktu dia harusnya merasakan kebahagiaan”.
B.       Ambun Suri adalah wanita yang cantik, baik.
“Saya tidak mau keluarga kita menjadi berantakan apabila saya menolak pinangan ini. Saya tidak mau kedudukan ayah hilang dan harta keluarga kita musnah”
C.       Sutan Ali Akbar adalah laki-laki yang baik kepada orang tetapi dia sangat membenci Kompeni dan Sultan Muhammad Syah karena telah membunuh keluarganya.
“Bukankah sekarang ia sedang giat menjual negerinya sendiri kepada kompeni!
D.       Orang Kaya Kecil adalah orang yang menjadi kaki tanagn kompeni dan orang yang suka dengan kekayaan
“Musuh akan menyerang dari seluruh penjuru. Tentu pasukan kita tidak akan mampu menghadapi mereka tanpa bantuan kompeni”.

E.        Kemala Sari adalah wanita yang meperdulukan diri sendiri dan licik
“ hahaha, engkau mencari kotak pakaian mu?”, “ carilah disungai sunagi itu!, “ Benar! Memang aku yang melemparnya!
4.      Alur
Maju
Karena tidak pernah mengulang cerita masa lalu
5.      Sudut Pandang
Orang ketiga
karena si penulis tidak pernah disangkutkan ke dalam cerita tersebut
6.      Latar
1.    Tempat : Kerajaan Raja di Hulu, Sungai Damar, Kerajaan Raja Mulafar Syah
2.    Waktu  : Pagi hari sampe sore hari di Kerajaan Raja di Hulu
3.    Suasan : Senang, Sedih, Tegang
7.      Amanat
Jangan lah menjadi orang yang sombong dalam melakukan segala sesuatu tetap rendah diri dan pikirkan segala sesuatu yang ingin anda lakukan agar tidak tercipta penyesalan pada akhirnya.
8.      Gaya Bahasa
Metonimia (Gelandang tempat ayam-ayam jantan berlaga masih tampak ramai).
E.   
   Unsur Ekstrinsik
1.    Moral          : jangan haus dengan kekuasaan.
2.    Budaya        : Saat Andam Dewi hamil dia melakukan ritual mandi disungai
3.    Sosial          : Hulubalang yang pandai dalam bercakap dan mengambil perhatian orang lain
F.      Keunggulan Novel
Ceritanya sangat menarik, kita di ajak supanyah jangan jadi orang yang sombong dan angkuh, dan kata-katanya mudah dipahami.
G.     Kekurangan Novel
Ceritanya terlalu monoton, kertasnya kurang bagus, dan banyak sekali terdapat kata-kata asing. Sangat susah menetukan siapa pemeran utamanya.
H.     Kesimpulan
Novel ini dapat dibaca karna banyak hal yang kita dapat terapkan didalam kehidupan kita.


3 komentar: